Selasa, 25 November 2014

pertumbuhan dan perkembangan pada hewan

Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan

Semua mahluk hidup yang ada di bumi mengalami pertumbuhan dan perkembangan, termasuk hewan. Fase pertumbuhan pada hewan hampir mirip dengan pada manusia, yaitu :

A. Fase Embrionik
Yaitu pertumbuhan mulai dari zigot hingga terbentuknya embrio.
Terdiri beberapa tahap:

1. Morula

Morula yaitu pembelahan zigot membelah (mitosis) menjadi banyak blastomer. Blastomer berkumpul membentuk seperti buah arbei.
2. Blastulasi

Blastulasi sel-sel morula membelah dan “arbei” morula membentuk rongga (blastocoel) yang berisi air, disebut dengan blastula.


3. Gastrulasi

Gastrulasi adalah proses perubahan blastula menjadi gastrula.
Pada fase ini :

-
blastocoel mengempis atau bahkan menghilang
-
terbentuk lubang blastopole Þ akan berkembang menjadi anus
-
terbentuk ruang, yaitu gastrocoel (Archenteron) Þ akan berkembang menjadi saluran pencernaan
-
terbentuk 3 lapisan embrionik : ektoderm, mesoderm dan endoderm
4. Morfogenesis
Yaitu proses pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi menjadi organ, sistem organ dan organisme.

5. Diferensiasi dan Spesialisasi Jaringan
Diferensiasi jaringan/lapisan embrionik akan berkembang menjadi berbagai organ dan sistem organ.
Spesialisasi setiap jaringan akan mempunyai bentuk, struktur dan fungsinya masing-masing.

6. Imbas Embrionik
Diferensiasi dari suatu lapisan embrionik mempengaruhi dan dipengaruhi oleh diferensiasi lapisan embrionik lain.

B. Fase Pasca Embrionik
1. Metamorfosis

Yaitu perubahan bentuk tubuh pada beberapa hewan secara bertahap dari masa muda sampai dewasa
Contoh pada serangga dan katak

2. Regenerasi

Yaitu kemampuan untuk memperbaiki sel, jaringan atau bagian tubuh yang rusak, hilang atau mati.

Metamorfosis Pada Katak :

Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman

PENGERTIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN TANAMAN
Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume yang irreversible (tidak dapat balik) karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel atau dapat pula disebabkan oleh keduanya. Pertumbuhan dapat diukur dan dinyatakan secara kuantitatif. Contoh : pertumbuhan batang tanaman dapat diukur dengan busur pertumbuhan atau Auksanometer.
Pertumbuhan menunjukkan pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik yang mencerminkan pertambahan protoplasma mungkin karena ukuran dan jumlahnya bertambah. Pertambahan protoplasma melalui reaksi dimana air, C02, dan garam-garaman organik dirubah menjadi bahan hidup yang mencakup; pembentukan karbohidrat (proses tbtosintesis), pengisapan dan gerakan air dan hara (proses absorbs dan translokasi), penyusunan perombakan protein dan lemak dari elemen C dari persenyawaan organik (proses metabolisme) dan tenaga kimia yang dibutuhkan didapat dari respirasi.

Perkembangan adalah terspesialisasinya sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan.
Perkembangan dari tanaman bersel banyak, terlaksana dengan proses mitosis, sel-sel tertentu berperan dalam mengatur diferensiasi, pengaturan ini berlangsung dengan media “utusan kimia” yang ditunjukkan oleh pengatur pertumbuhan. Pengatur pertumbuhan adalah zat organik yang keaktifannya jauh berlipat seperti hormon yang dikenal adalah auksin, giberelin, dan citokinin.

Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda.
POLA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Pola pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan bervariasi. Ada pola determinate dan pola indeterminate.

TAHAPAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEL
Menurut Michurin,  secara garis besar pertumbuhan dan perkembangan tanaman dibagi dalam 3 (tiga) fase, yaitu :

1.       Fase Embryonis
Fase embryonis dimulai dari pembentukan zygote sampai terjadinya embrio, yang terjadi di dalam bakal biji (ovule). Dari zygote diikuti dengan pembelahan sel sesudah itu terjadi pengembangan sel. Fase embryonis tidak terlihat secara nyata (tidak tergambar dalam kurve) dalam pertumbuhan tanaman, karena berlangsungnya di dalam biji.

2.        Fase Muda (Juvenil/Vegetatif)
Fase muda dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun – daun yang pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah yang pertama. Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia.

Proses perkecambahan meliputi beberapa tahap, yaitu :

Imbibisi yaitu proses penyerapan air oleh benih sehingga kulit benih melunak dan terjadinya hidrasi dari protoplasma.
  Perombakan cadangan makanan di dalam endosperm.
Perombakan bahan-bahan makanan yang dilakukan oleh enzym. ( amilase, protease, lipase).
Karbohidrat dirombak menjadi glukosa
 Gibberellin mengaktifkan produksi enzim amilase
Embrio menyerap air dan proses perkecambahan dimulai
Gibberellin berdifusi dari embrio menuju lapisaN aleuron
 Sel-sel dalam lapisan aleuron merespon dengan melepaskan enzim pencerna seperti a amylase
Enzim mencerna pati di dalam emdosperm menjadi gula dan molekul lain yang diperlukan embrio untuk tumbuh
-Protein dirombak menjadi asam amino

-Lemak dirombak menjadi asam lemak dan gliserol.



3.       Fase Menua dan Aging (Senil/Senescence)
Beberapa faktor luar dapat menghambat atau mempercepat terjadinya senescence, misalnya :

Penaikan suhu, keadaan gelap, kekurangan air dapat mempercepat terjadinya senescence daun
Penghapusan bunga atau buah akan menghambat senescence tanaman
Pengurangan unsur-unsur hara dalam tanah, air, penaikan suhu, berakibat menekan pertumbuhan tanaman yang berarti mempercepat senescence
Macam-macam bentuk senescence: Senescence pada tanaman dapat mengikuti beberapa pola :

Senescence yang meliputi keseluruhan tubuh tanaman (overall senescence).Akar dan bagian tanaman di atas tanah mati semua Tanaman mati sesudah menyelesaikan semua. satu siklus kehidupannya.
Senescence yang meliputi hanya bagian tanaman di atas tanah (top senescence).Bagian tanaman di atas tanah mati, sedangkanbagian tanaman yang berada di dalam tanah tetap hidup
Senescence yang meliputi hanya daun – daunnya (Deciduous Senescence).Tanaman menggugurkan semua daun-daunnya, sementara organ tanaman lain tetap hidup.
 Senescence yang meliputi hanya daun-daun yang terdapat di bagian bawah suatu tanaman (Progessive Senescence).Tanaman hanya menggugurkan daun-daunnya yang terdapat di bagian bawah saja (daun – daun yang tua),sedang daun-daun yang lebih atas dan organ tanaman lain tetap hidup.Tanggap Tanaman Terhadap Kekurangan Air.


PERKEMBANGAN ORGAN TUMBUHAN
BATANG

Batang merupakan bagian dari tumbuhan yang amat penting, dan mengingat serta kedudukan batang bagi tubuh tumbuhan, batang dapat disamakan dengan sumbu tubuh tumbuhan.

Terdapat 2 macam pertumbuhan, yaitu:

1.       Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.

Embrio memiliki 3 bagian penting :

a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun

b. akar embrionik yaitu calon akar

c. kotiledon yaitu cadangan makanan

Daerah pertumbuhan pada akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah

Daerah pembelahan.
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)

Daerah pemanjangan.
Berada di belakang daerah pembelahan

Daerah diferensiasi.
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan tunas lateral yang akan menjadi cabang.



2. Pertumbuhan Sekunder

Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan.

- Mula-mula kambium hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.

- Selanjutnya parenkim akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang disebut kambium intervasis.

- Kambium intravasis dan intervasis membentuk lingkaran tahun  bentuk konsentris.

Kambium yang berada di sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.

- ke dalam membentuk feloderm : sel-sel hidup
– ke luar membentuk felem : sel-sel mati

Pada batang dikotil antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.

Sedangkan Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder.

 BUNGA

Tumbuhan berbunga melakukan reproduksi dengan cara membentuk biji.  Biji terbentuk dengan jalan reproduksi seksual yaitu bergabungnya sel kelamin jantan dari serbuk sari dengan sel kelamin betina dari bakal buah.Berkembangnya bunga melalui proses penyerbukan, yaitu berpindahnya bibit jantan (male gametes) pada bibit betina (female gametes) dan menghasilkan sel baru yang disebut buah atau biji.Proses pembuahan ini yang disebut berkembang dan mekarnya bunga.Pembuahan merupakan proses penting dalam pembentukan biji dan buah. Pembuahan terjadi untuk memproduksi bibit bunga.. Pembuahan terjadi apabila serbuk sari telah masuk ke bagian dalam putik atau bakal buah. Lalu dari bakal buah ini akan membentuk biji yang melengkapi proses reproduksi bunga. Hasil dari pembuahan ini adalah variasi bunga dari jenis yang sama.

 Daun

       Daun terdiri dari atas pangkal daun,helai daun (lamina), dan tangkai daun (petiolus). Pada beberapa tumbuhan dikotil,pada pangkal daun sering kali ditemukannya stipula, yang tumbuh dari primodia daun. Pada sebagian besar tumbuhan dikotil dan monokotil, pangkal daun melebar membentuk seludah / pelepah yang mengelilingi bagian buku ( nodus).

Daun tersusun dari tiga sistem jaringan yaitu :

jaringan dermal →  epidermis
jaringan dasar → mesofil
jaringan pembuluh
Pada jaringan mesofil ini  merupakan jaringan parenkimatis yang terapat pada jaringan epidermis. Jaringan mesofil ini berdiferensiasi membentuk jaringan fotosintetik yang mengandung klorofil. Jaringan mesofil ini terbagi lagimenjadi :

palisade/jaringan tiang : yang mana jaringan ini terspesialisasi  untuk meningkatkan efesiensi fotosintesis. Terdapat tepat dibawah epidermis, umumnya pada sisi adaksial → daun dorsiventral. Bentuk dan susunan selpada palisade memungkinkan kloroplas terlokalisasi pada posisi yang paling strategis untuk menyerap cahaya matahari secara maksimum. Area permukaan sel yang bebas dengan kontak dengan sel lain pada sel- sel palisade juga merupakan faktor yang menentukan tingginya efesiensi fotosintesis pada jaringan ini.
Jaringan spons : jaringan ini terletak dibawah jaringan palisade. Yang mana fungsinya untuk penyimpanan gula dan asam amino yang disintesis dilapisan palisade.


MORFOGENESIS : kejuwanan dan totipotensi
Fase juwana(juvenile) disebut juga fase muda. Fase ini dimulai sejak biji mulai berkecambah, tumbuh menjadi bibit dan dicirikan oleh pembentukan daun – daun yang pertama dan berlangsung terus sampai masa berbunga dan atau berbuah yang pertama. Perkecambahan merupakan satu rangkaian yang komplek dari perubahan-perubahan morfologis, fisiologis, dan biokimia.

Totipotensi merupakan kemampuan suatu sel untuk dapat memperbanyak diri dalam keseluruhan (total) kemungkinan perkembangan yang dimungkinkan.Kemampuan totipotensi dapat diubah dengan mengganti lingkungan hidup/tumbuh sel. Modifikasi osmotik, nutrisi, hormon, atau sumber energi yang dipaparkan pada sel dapat mengubah sifat ini menjadi pluripoten (banyak potensi), multipoten (berbagai potensi), atau unipoten (tunggal potensi). Sel yang pluripoten memiliki kemampuan berubah yang masih banyak, multipoten hanya beberapa, dan unipoten adalah bentuk sel yang telah terspesifikasi.

Contohnya :

totipotensi ini dapat terjadi pada tumbuhan yaitu pada sel meristem yang berada pada titik tumbuh.
Dan pada zigot juga memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri ini menjadi lebih sempurna.


FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
ü  FAKTOR DALAM

1. Genetika

Merupakan  ilmu yang mempelajari tentang pewarisan sifat keturunan .

Genetika ini terbagi menjadi 2 yaitu genotip (yaitu sifat yang tidak tampak dari luar tubuh makhluk hidup) dan fenotip (yaitu sifat fisik yang tampak dari luat tubuh makhluk hidup).

Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat mahluk hidup. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Akan tetapi meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan



2. Hormon

merupakan  senyawa kimia yang terdiri dari protein yang berfungsi sebagai zat perangsang/mengaktifkan sel-sel untuk bertumbuh dan berkembang.

Biasanya terdapat hampir di semua makhluk hidup. Untuk tumbuhan disebut dengan Fitohormon. Fitohormon atau hormon tanaman ada-lah senyawa organik bukan nutrisi yang aktif dalam jumlah kecil yang disintesis pada bagian tertentu, pada umumnya ditranslokasikan kebagian lain tanaman dimana senyawa tersebut, menghasilkan suatu tanggapan secara biokimia, fisiologis dan morfologis.



ü  B. FAKTOR LUAR

1. Suhu

Dibedakan menjadi 3 yaitu :

a. Suhu minimum yaitu suhu yang berada dikisaran bawah dari keadaan normal yang memungkinkan          makhluk hidup untuk bertumbuh dan berkembang.

b. Suhu optimum yaitu suhu yang palingbaikuntuk makhluk hidup bertumbuha dan berkembang

c. Suhu maksimum yaitu suhu yang berada di kisaran atas dari keadaan normal yang memungkinkan makhluk hidup untuk bertumbuh dan berkembang.



2. Cahaya

Merupakan faktor yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan. Faktor ini juga dapat menjadi faktor penghambat pertumbuhan dan perkembangan makhluk. Pada setiap tumbuhan tidak sama dalam menanggapi respon terhadap lamanya penyinaraan serta intensitas cahaya yang diterima. Keadaan ini disebut dengan Fotoperiodisme. Hal ini dikendalikan oleh pigmen warna yang mengabsorpsi cahaya,yaitu pigmen fitokrom.



3. Kelembaban

Terbagi mejadi 2 macam yaitu :

a. Kelembaban Udara yang berperanan terhadap proses transpirasi yang berkaitan dengan penyerapan unsur hara dalam tanah. Kelembaban udara yang tinggi akan dapat mendukung proses pertumbuhan.

b. Kelembaban Tanah yang berperanan dalam kandungan unsur hara/zat organik dan anorganik yang terkandung dalam tanah.



4. Air

Air merupakan faktor vital bagi makhluk hidup, terutama bagi tumbuhan. Tetapi bila terlalu banyak atau sedikit akan memperlihatkan gejala ketidaknormalan. Begitu juga dengan hewan dan manusia,akan mengalami dehidrasi bila kekurangan cairan dalam tubuhnya. Dan hal ini akan mengganggu metabolisme tubuh.



5. Hara Mineral

Hara mineral banyak terdapat dalam tanahm dan merupakan unsur hara yanbg lengkap. Tanah yang kekurangan unsur hara dapat dibantu dengan proses pemupukan yang sseuai dengan ukuran dan kondisi tanah tersebut. Unsur hara dalam tanah lebih banyak diperlukan bagi tumbuhan dari pada hewan dan manusia. Unsur hara dapat dibedakanmenjadi :

a. Hara makro/makronutrien

b. Hara mikro/mikronutrien

c. Hara tambahan

Sedangkan untuk tumbuhan dengan melakukan fotosintesis dan asupan unsur hara serta air yang masuk dalam tubuh.Hasil dari fotosintesis inilah yang akan membuat tumbuhan dapat bertumbuh dan berkembang





masa pertumbuhan pada manusia

PERKEMBANGAN DAN PERTUMBUHAN MANUSIA
A. Masa Balita
Pada bab sebelumnya kamu sudah mempelajari pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dan hewan. Coba kamu sebutkan definisi dari perkembangan! Secara harfiah, perkembangan diartikan sebagai proses menuju kedewasaan. Pertumbuhan dan perkem-bangan manusia terjadi secara bertahap, yaitu balita, anak-anak, remaja, dewasa, dan manula. Balita merupakan kependekan dari anak usia di bawah lima tahun. Masa balita merupakan tahap pertumbuhan anak mulai dari bayi sampai usia 5 tahun.

Pernahkah kamu mengamati adikmu yang masih bayi? Bayi yang semula hanya bisa tidur kemudian dapat melakukan gerakan tengkurap, merang-kak, merambat, dan berjalan hingga berlari. Hal tersebut seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya, yaitu semakin besar dan semakin kuatnya anggota-anggota tubuh. Perkembangan pada balita juga ditunjukkan dengan kemampuan berbicaranya, dari hanya mampu mengucapkan satu kata, dua kata, hingga lancar berbicara.

B. Masa Anak-anak

Tahapan berikutnya setelah masa balita adalah masa anak-anak, yaitu usia 6 tahun hingga 10 tahun. Pada masa anak-anak, pertumbuhan fisik dan mental mulai meningkat. Pertumbuhan meliputi tinggi badan, berat badan disertai perkembangan koordinasi otot-otot, dan kemampuan mental. Ciri-ciri masa anak-anak ditunjukkan pada tabel berikut.
2013-05-02_012226


Kemampuan menulis, membaca, dan beralasan telah berkembang pada masa anak-anak. Anak pada masa ini telah dapat membedakan tindakan baik dan buruk.

C. Masa Remaja
Masa remajaatau masa puber, merupakan masa penghubung antara masa anak-anak dengan dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja sangat pesat, baik fisik maupun psikologis. Perkembangan yang pesat ini berlangsung pada usia 11–16 tahun pada laki-laki dan 10–15 tahun pada perempuan. Anak perempuan lebih cepat dewasa dibandingkan anak laki-laki.

Pada masa pubertas mulai ada rasa tertarik terhadap lawan jenisnya. Pesatnya perkembangan pada masa puber dipengaruhi oleh hormon seksual. Organ-organ reproduksi pada masa puber telah mulai berfungsi. Salah satu ciri masa pubertas adalah mulai terjadinya menstruasi pada perempuan. Adapun pada laki-laki mulai mampu menghasilkan sperma. Ciri-ciri perubahan tubuh pada masa remaja dapat dibedakan menjadi ciri kelamin primer dan ciri kelamin sekunder.

1. Ciri-ciri kelamin primer
a. Mulai berfungsinya organ reproduksi
Organ reproduksi pada laki-laki (testis) mulai berfungsi menghasilkan hormon testosteron. Testosteron berfungsi merangsang testis untuk menghasilkan sperma. Organ reproduksi pada perempuan (ovarium) mulai memproduksi hormon estrogendan progesteron. Hormon ini memengaruhi perkem-bangan organ reproduksi perempuan. Selain itu, juga memengaruhi ovulasi, yaitu pematangan sel telur dan pelepasan sel telur dari ovarium.
b. Laki-laki mengalami mimpi basah dan perempuan mengalami menstruasi

Seiring dengan produksi sperma yang meningkat, pada anak laki-laki terjadi mimpi basah. Mimpi basah pertama dapat dijadikan tanda
bahwa seorang laki-laki telah akil balig. Organ reproduksi yang telah aktif pada anak perempuan ditandai dengan terjadinya menstruasi. Ketika memasuki masa pubertas, indung telur (ovarium) pada perempuan mulai aktif dan mampu menghasilkan sel telur (ovum).
2. Ciri-ciri kelamin sekunder
Ciri-ciri kelamin sekunder berupa perubahan fisik, terjadi pada laki-laki dan perempuan. Ciri-ciri kelamin sekunder pada perempuan, antara lain payudara tumbuh membesar, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta membesarnya panggul. Ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki adalah tumbuhnya kumis dan jambang, tumbuhnya rambut di ketiak dan di sekitar alat kelamin, serta dada menjadi lebih bidang. Agar lebih mudah memahami perbedaan perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder anak laki-laki dan perempuan, perhatikan tabel berikut ini!
2013-05-02_012758


Perkembangan fisik pada masa remaja paling pesat di antara tahap-tahap perkembangan manusia. Selain perubahan-perubahan fisik, remaja juga mengalami perubahan secara psikologis. Perkembangan jiwa pada masa remaja juga semakin mantap. Pada akhir masa remaja, jiwanya sudah tidak mudah terpengaruh serta sudah mampu memilih dan menyeleksi. Remaja juga mulai belajar bertanggung jawab pada dirinya,= keluarga, dan lingkungan. Remaja mulai sadar akan dirinya sendiri dan tidak mau diperlakukan seperti anak-anak lagi.

D. Masa Dewasa

Tubuh manusia mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangan sempurna pada usia kurang lebih 20 tahun. Pada masa tersebut otot-otot dan otak telah mencapai kekuatan maksimal. Perkembangan cara berpikir telah matang. Demikian juga emosinya. Organ reproduksi pada masa dewasa telah berkembang dengan sempurna.

E. Masa Tua (Manula)

Ketika manusia memasuki usia 40 sampai 50 tahun mulai terjadi banyak perubahan pada tubuh. Pada masa tua organ-organ tubuh mengalami penurunan fungsi karena proses penuaan. Penurunan fungsi organ tubuh antara lain persendian menjadi kaku, tulang menjadi lemah, lensa mata mengeras, dan kulit kehilangan elastisitasnya. Selain itu, juga terjadi pengurangan kepekaan alat indera,
baik pendengaran, penglihatan, maupun peraba. Orang yang sudah tua lebih=cepat letih, reaksinya semakin lamban, dan daya tahan terhadap penyakit semakin lemah. Meskipun demikian, perubahan ini terjadi sangat lambat sehingga orang tidak menyadarinya selama bertahun-tahun

alat reproduksi pada wanita

Alat Reproduksi Wanita dan Fungsinya


Rahasia Kejantanan Pria

1. Alat Kelamin Luar - Terdiri atas:
Vulva,yaitu suatu celah paling luar dari alat kelamin wanita. Dapat di bagi menjadi 2, yaitu :
Labium mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak dibagian luas dan membatasi vulva. Di depan lambium mayor terdapat tonjolan kecil yang disebut klitoris (kelentit). Pada klitoris terdapat jaringan erektil sehingga dapat berereksi seperti halnya penis pada laki- laki.
Labium minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan membatasi vulva.
Ke dalam vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran urine (uretra) dan saluran kelamin atau vagina.
Vagina merupakan saluran akhir dari saluran kelamin
Terdapat sebuah lipatan kulit menutupi sebagian lubang vagina.Lipatan kulit tersebut disebut himen (selaput dara).
Obat Kuat Herbal

2. Alat Kelamin Dalam - Terdiri atas :
Alat kelamin dalam wanita terdiri atas ovarium atau indung telur, saluran kelamin dan vagina atau liang peranakan.
Ovarium, umumnya ovarium seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya seperti telur, terdapat di dalam rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan tulang kemudi. Di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel telur ini disebut folikel.
Estrogen yang berfungsi untuk mempertahanakan sifat sekunder pada wanita serta juga membantu dalam proses pematangan sel ovum.
Progesterone yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
Fimbriae merupakan serabut/ silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
Infundibulum merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/ membesar dan berdekatan dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh fimbriae
Tuba fallopi meruapakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
Oviduct merupakan saluran telur berjumlah sepasang, yaitu kanan dan kiri. Berfungsi sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus denga bantuana silia pada dindingnya.
Uterus merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada manusia adalah simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin.Uterus mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
Perimetrium yaitu lapisanyang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.

alat reproduksi pada pria

Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Pria
Organ reproduksi pria meliputi organ reproduksi internal dan organ reproduksi eksternal. Organ reproduksi internal meliputi testis, saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra) dan kelenjar asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper) yang mensekresikan getah esensial bagi kelangsungan hidup dan pergerakan sperma. Sedangkan organ reproduksi eksternal meliputi penis dan skortum.




Testis
Jumlah satu pasang (jamak = testes). Testis merupakan gonade jantan berbentuk oval terletak dalam skrotum atau kantung pelir yang merupakan lipatan dinding tubuh. Suhu dalam skrotum 2oC lebih rendah dari suhu dalam rongga perut. Testis mengandung lipatan saluran-saluran tubulus seminiferus (saluran tempat pembentukan sperma) dan sel-sel Leydig (sel penghasil hormone testosterone) yang tersebar diantara tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus mengandung jaringan ikat dan jaringan epithelium germinal atau jaringan epithelium benih yang berfungsi dalam pembentukan sperma (spermatogenesis).

Epididimis
Jumlah satu pasang. Merupakan saluran yang keluar dari testis, berkelok-kelok diluar permukaan testis sepanjang kurang lebih 6m. Berperan sebagai tempat pematangan sperma. Selama perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan kemampuan untuk membuahi.

Vas deferens
Jumlah sepasang. Saluran lurus mengarah keatas merupakan kelanjutan epididimis dan ujung salurannya berada dalam kelenjar prostat. Berperan sebagai saluran jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantung semen/kantung mani).

Vesikula seminalis
Jumlah sepasang. Kantung ini juga merupakan kelenjar yang berlekuk-lekuk. Dindingnya mensekresikan cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan bersifat basa (alkalis). Menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus (lendir), gula fruktosa (penyedia energi untuk pergerakan sperma), enzim, vitamin dan hormon prostagladin.

Saluran ejakulasi
Jumlah sepasang. Berupa saluran pendek menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra.

Uretra
Jumlah satu buah. Merupakan saluran yang terdapat disepanjang penis, memiliki lubang keluar di ujung penis. Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran keluar air mani.

Kelenjar prostat.
Jumlah satu buah. Terdapat di bawah kandung kemih. Mensekresikan getahnya secara langsung ke dalam uretra berupa cairan encer berwarna putih seperti susu mengandung enzim antikoagulan dan asam sitrat (nutrisi bagi sperma).

Kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbouretra.
Jumlah satu pasang. Terletak di bawah kelenjar Prostat. Melalui saluran mensekresikan getahnya kedalam uretra berupa mukus (lendir) jernih bersifat basa yang dapat menetralisir urin asam yang tertinggal di sepanjang uretra.

Penis
Jumlah satu buah. Penis tersusun tiga silinder jaringan erektil mirip spons berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi. Dua terletak di atas disebut korpus kavernosa, satu buah terletak di bawah  dan membungkus uretra disebut korpus spongiosum. Batang utama penis dilapisi kulit yang relatif lebih tebal. Kepala penis (glands penis) ditutup oleh lipatan kulit yang jauh lebih tipis dan disebut preputium (prepuce), kulit inilah yang dihilangkan pada saat dikhitan. Bila terjadi suatu rangsangan jaringan erektil tersebut akan terisi penuh oleh darah dan penis akan mengembang dan tegang disebut ereksi. Penis dapat berfungsi sebagai alat kopulasi bila dalam keadaan erek

Skrotum (kantung pelir)
Jumlah sepasang. Merupakan kantung yang didalamnya berisi testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang tersusun jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan berkerut.

Spermatogenesis
atau pembentukan sperma terjadi di dalam testis, tepatnya di dalam tubulus seminiferus. Dua sampai tiga lapis dinding luar tubulus seminiferus merupakan epithelium germinal, sel-selnya berdeferensiasi menjadi spermatogonia yang merupakan prekusor sperma.



Spermatogonia terus-menerus memperbanyak diri dengan membelah secara mitosis. Spermatogonium (tunggal) mengandung kromosom diploid (2n) atau mengandung 23 pasang kromosom. Setelah berulangkali membelah akhirnya berubah menjadi spermatosit primer yang masih diploid.

Setelah beberapa minggu, spermatosit primer membelah secara meiosis (meiosis 1) menjadi 2 buah spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n) atau 23 buah kromosom. Spermatosit sekunder membelah lagi secara meiosis (meiosis 2) menjadi 4 buah spermatid.


Spermatid merupakan calon sperma, belum mempunyai ekor dan mengandung kromosom haploid. Ketika pertama kali terbentuk; spermatid memiliki bentuk seperti sel epithelium. Namun setelah beberapa minggu mulai memanjang dan berubah bentuk menjadi sperma yang memiliki kepala dan ekor. Perubahan spermatid menjadi sperma disebut spermiasi

Selama spermatogenesis, sperma yang sedang berkembang secara perlahan-lahan didorong ke arah tengah tubula seminiferus dan terus ke epididimis tempat sperma mendapatkan motilitasnya (kemampuan bergerak).

Di antara sel-sel yang sedang mengalami spermatogenesis dalam tubulus seminiferus terdapat sel-sel sertoli yang berfungsi sebagai penyedia nutrien dan mengatur proses spermatogenesis.